Karena bayi belum bisa berbicara, menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi. Bagi orang dewasa sekilas suara tangisan bayi terdengar sama. Namun ternyata, arti tangisan bayi berbeda-beda. Bisa berarti lapar, kembung, sakit, atau bosan.
Moms perlu memahami arti dari setiap macam tangisan bayi. Agar Si Kecil bisa segera mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Pada awalnya menerjemahkan tangisan bayi terkadang tidak mudah. Tapi setelah mengetahui ciri-ciri dan perbedaannya, Moms bisa mengetahui kondisi Si Kecil saat ia tiba-tiba menangis.
5 Arti Tangisan Bayi
Moms pasti merasa panik jika bayi tidak berhenti menangis, meski sudah mencoba berbagai cara untuk menenangkannya. Bisa jadi Moms salah dalam menangkap keinginan Si Kecil. Karena itulah kenali dulu macam-macam tangisan bayi berikut ini:
-
Tangisan Lapar
Pasti hal pertama yang terpikirkan oleh Moms jika bayi menangis adalah karena Si Kecil merasa lapar. Suara tangisan dari bayi yang kelaparan umumnya bernada rendah, panjang namun diselingi dengan jeda yang lama, serta berulang-ulang.
Ciri-ciri lain yang bisa menandakan bayi sedang lapar yaitu, mengepalkan tangan atau menaruh tangan mereka di mulut, lalu menghisap jari sendiri. Bisa juga terlihat dari bibir Si Kecil yang mengecap-ngecap dan mencoba mencari puting.
Cara menghentikan tangisan bayi yaitu dengan memberikan mereka ASI atau susu formula. Jika Si Kecil memang lapar, setelah minum susu ia akan langsung tenang. Namun jika bayi hanya mengisap saja, bisa jadi karena bayi menginginkan ketenangan dari ibu.
-
Tangisan Kolik
Kolik adalah kondisi ketika perut bayi dipenuhi oleh gas. Membuat Si Kecil menangis berjam-jam, sekalipun sudah menyusu. Rata-rata bayi menangis dua jam per hari di usia tiga bulan pertama. Namun pada bayi yang mengalami kolik, ia bisa menangis lebih banyak dari itu.
Bayi yang kolik menangis secara tiba-tiba di kisaran waktu yang sama. Suara tangisnya terdengar menderita. Kaki dan tangannya kaku, telapak tangan mengepal, dan punggungnya melengkung.
Cara menenangkan bayi yang menangis karena kolik adalah dengan mengusap punggungnya agar bayi merasa nyaman. Untuk mencegah kolik, Moms harus memastikan Si Kecil bersendawa beberapa waktu setelah diberi makan.
-
Tangisan Karena Tidak Nyaman
Jika Si Kecil merengek dengan nada suara yang cenderung rendah, arti tangisan bayi seperti itu adalah pertanda Si Kecil merasa tidak nyaman. Biasanya diikuti dengan gerak memalingkan muka atau tubuh, sebagai tanda menolak.
Bayi merasa tidak nyaman bisa karena popok yang sudah penuh atau merasa gerah. Oleh karena itu, langsung periksa popok Si Kecil dan segera ganti dengan yang baru jika memang sudah penuh. Agar Si Kecil kembali merasa nyaman.
Baca juga: Nutrisi yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Kecil
-
Tangisan Sakit
Bayi yang sedang sakit akan lebih banyak menangis, tapi suaranya cenderung lebih lemah atau terdengar lelah. Bayi juga akan menangis saat merasa kesakitan atau merasa nyeri, misalnya karena disuntik atau digigit serangga. Suara yang keluar sangat kencang tapi tidak berlangsung lama.
Moms perlu memeriksa kondisi tubuh Si Kecil. Jika menunjukkan gejala-gejala sakit seperti demam dan tidak mau makan, Si Kecil harus segera dibawa ke dokter anak.
-
Tangisan Bosan
Bayi juga mudah merasa bosan. Sebelum mulai menangis bayi akan mengeluarkan suara semacam “guuuuu”. Jika bayi tidak mendapatkan perhatian atau tidak direspon, ia akan mulai menangis dengan nada kesal.
Orang dewasa tidak perlu panik jika mendengar tangisan bayi seperti ini. Tinggal ajak bayi berinteraksi. Gendong Si Kecil dan ajak ia mengobrol, maka tangisannya pun akan berhenti.
Itu dia 5 arti tangisan bayi yang memiliki arti berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengisyaratkan kondisi tertentu. Dengan mengenali arti di balik suara tangisan bayi, Moms bisa memberikan apa yang Si Kecil butuhkan saat itu juga.
Bila Si Kecil menangis karena tidak nyaman atau bosan, Moms bisa menggendongnya menggunakan Gendongan Samping atau Gendongan SSC dari Mom’s Baby. Moms bisa memesannya di sini atau hubungi nomor kontak Mom’s Baby untuk info selanjutnya.
-NJ