You are currently viewing Manfaat dan Risiko Konsumsi Garam Bagi Ibu Hamil
https://dialoguegroup.store/2023/12/20/kenapa-kaki-bengkak-saat-hamil/

Manfaat dan Risiko Konsumsi Garam Bagi Ibu Hamil

Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang sering digunakan dalam berbagai masakan. Namun, bagi Moms yang tengah hamil, konsumsi garam harus diperhatikan dengan baik. Garam memang memiliki manfaat bagi tubuh, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dapat menimbulkan risiko kesehatan. Lalu, seberapa penting garam bagi ibu hamil, dan apa saja manfaat serta risikonya? Simak ulasannya berikut ini!

Manfaat Konsumsi Garam bagi Ibu Hamil

Konsumsi garam dalam jumlah yang cukup dapat memberikan beberapa manfaat bagi ibu hamil, di antaranya:

1. Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh

Garam mengandung natrium yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selama kehamilan, tubuh ibu membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung pertumbuhan janin. Natrium dalam garam membantu mempertahankan keseimbangan elektrolit, sehingga mencegah dehidrasi dan mendukung fungsi organ tubuh dengan optimal.

2. Membantu Fungsi Saraf dan Otot

Natrium dalam garam juga berperan dalam menjaga fungsi saraf dan otot. Selama kehamilan, tubuh mengalami berbagai perubahan hormon yang bisa memengaruhi fungsi saraf dan otot. Konsumsi garam dalam jumlah cukup membantu menghindari kram otot dan mendukung kinerja sistem saraf agar tetap optimal.

3. Mencegah Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah atau hipotensi sering terjadi pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Garam dapat membantu meningkatkan tekanan darah ke tingkat yang normal, sehingga ibu hamil tidak mudah merasa pusing, lemas, atau kehilangan keseimbangan.

4. Mendukung Perkembangan Janin

Selain untuk kesehatan ibu, garam juga penting bagi perkembangan janin. Natrium berperan dalam perkembangan otak, sistem saraf, dan organ tubuh janin. Oleh karena itu, konsumsi garam dalam jumlah yang cukup dapat membantu pertumbuhan janin yang sehat.

Baca Juga: Si Kecil Suka Pilih-pilih Makanan, Picky Eater atau Selective Eater?

Risiko Konsumsi Garam Berlebihan bagi Ibu Hamil

Meskipun memiliki manfaat, konsumsi garam berlebihan juga dapat membawa risiko kesehatan bagi ibu hamil dan janin. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu Moms perhatikan:

1. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Garam yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko preeklampsia, yaitu kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pembengkakan.

2. Menyebabkan Retensi Cairan (Edema)

Kelebihan natrium dalam tubuh dapat menyebabkan retensi cairan atau edema, yang ditandai dengan pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah. Meskipun pembengkakan ringan sering terjadi pada kehamilan, konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk kondisi ini.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

Ginjal bekerja lebih keras selama kehamilan untuk menyaring zat-zat sisa dari tubuh. Jika konsumsi garam terlalu tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras, yang dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal.

4. Meningkatkan Risiko Berat Badan Berlebih

Dilansir dari HaloDoc, Garam yang berlebihan dapat memicu retensi air dalam tubuh, yang menyebabkan berat badan meningkat secara signifikan. Selain itu, makanan tinggi garam sering kali dikaitkan dengan makanan olahan yang kurang sehat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga: Mengapa Bayi Tersenyum saat Tidur?

Tips Mengontrol Konsumsi Garam Selama Kehamilan

Agar tetap mendapatkan manfaat dari garam tanpa mengalami risiko yang berbahaya, ibu hamil sebaiknya mengontrol konsumsi garam dengan beberapa cara berikut:

  • Batasi asupan garam harian – WHO merekomendasikan konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram (sekitar 1 sendok teh) per hari.
  • Pilih garam beryodium – Garam beryodium membantu mencegah gangguan tiroid yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
  • Hindari makanan tinggi garam – Kurangi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan camilan tinggi natrium seperti keripik dan makanan kaleng.
  • Gunakan rempah-rempah alami – Untuk mengurangi penggunaan garam, ibu hamil bisa menggunakan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, dan lada untuk menambah rasa makanan.
  • Perbanyak konsumsi air putih – Air putih membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih melalui urine, sehingga mengurangi risiko retensi cairan.

Kesimpulan

Konsumsi garam selama kehamilan memiliki manfaat jika Moms konsumsi dalam jumlah yang cukup. Garam membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung fungsi saraf, serta membantu perkembangan janin. Namun, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, Moms perlu mengontrol asupan garam dengan baik agar tetap sehat selama kehamilan. – KJS