Moms, Sikecil terlihat sangat mungil dan lebih kurus dibandingkan bayi lain yang seusia dengannya? Ada baiknya moms waspada, karena bisa saja menjadi indikasi kalau ia mengalami kekurangan berat badan. Untuk mengetahui apakah bayi memiliki berat normal seusai tahapan usianya, Moms bisa menilai melalui grafik pertumbuhan yang biasanya terdapat pada Kartu Menuju Sehat Anak.
Sebagai orang tua tentu kita khawatir jika sang buah hati mengalami kekurangan gizi yang terlihat dari berat badan yang rendah. Jika memang demikian, maka kita harus berusaha mencari cara menaikkan berat badan bayi dengan efektif dan aman. Aman, itulah poin pentingnya, karena bayi itu berbeda dengan orang dewasa, kita perlu memperhatikan bahwa sistem pencernaan bayi belum berkembang sepenuhnya sehingga ada jenis makanan tertentu yang boleh dan yang tidak untuk bayi, takaran konsumsipun harus diperhatikan.
Inilah pertanyaan pertama yang harus Anda jawab sebelum menerapkan cara menaikkan berat badan bayi yang akan Anda simak sesaat lagi. Berbicara tentang berat badan bayi normal, maka kita harus tahu bahwa berat badan normal bayi baru lahir adalah sekitar 2500-4500 gram pada hari-hari awal setelah lahir berat badan akan turun, namun jangan khawatir karena ini merupakan proses normal dan berat badan bayi akan naik kembali setelah 10 sampai 12 hari.
Berat baru lahir ini akan dipengaruhi oleh genetik, kesehatan ibu selama kehamilan, dan nutrisi yang dikonsumsi ibu selama mengandung. Jika Anda dapati sang buah hati lahir dengan berat badan dibawah nilai normal jangan khawatir yang penting setelah lahir kita bisa mengejar ketertinggalan itu. Selanjutnya pada bulan-bulan awal setelah kelahiran, kita bisa mengetahui status berat badan bayi dengan cara membandingkan berat badan saat ini dengan grafik berat badan normal, salah satu grafik yang dapat menjadi panduan adalah Kartu Menuju Sehat (KMS) yang bisa Anda dapatkan di Puskesmas atau Posyandu terdekat, dengan adanya grafik di dalam KMS akan membantu anda dalam acuan pertumbuhan dan perkembangan normal bayi.
Pada kartu KMS akan terlihat grafik yang dilengkapi dengan daerah berwarna hijau kuning dan merah. Jika grafik bayi anda berada dalam warna hijau berarti berat badan normal, jika kuning berarti harus waspada, dan merah berarti berat badan kurang. Tipsnya yaitu :
- Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas ASI
Untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, asupan yang paling berharga adalah ASI. Untuk itu pada usia ini ibu harus berupaya meningkatkan kualitas ataupun kuantitas ASI agar dapat menaikkan berat badan bayi atau menjaganya dalam rentang yang normal. Kualitas ASI dapat ditingkatkan dengan asupan ibu menyusui yang bergizi dan cukup, disamping itu harus menerapkan pola hidup sehat dengan cukup istirahat dan mengendalikan stress.
- Pemberian MPASI Terjadwal
Makanan pendamping ASI (MPASI) dibutuhkan untuk bayi di atas 6 bulan, pada usia ini ASI saja tidak cukup. Bayi sudah mulai tumbuh dan berkembang lebih maju yang berarti bahwa asupannya juga harus mengimbangi. Untuk dapat menaikkan berat badan bayi, maka berilah MPASI yang bergizi tinggi dengan jenis olahan yang sesuai dengan usia bayi. Di mulai dari bubur saring, bubur, nasi tim, dan nasi biasa pada usia satu tahun ke atas.
Ikan, telur, daging, tahu, tempe, wortel, bayam, dan sebagainya adalah contoh-contoh makanan bergizi yang bisa Anda olah menjadi MPASI yang sesuai. Anda juga dapat menambahkan minyak sayur atau keju ke dalam MPASI agar lebih berkalori dan bervariasi dalam rasa. MPASI umumnya dijadwalkan sebanyak 2-3 kali dalam sehari dengan porsi yang disesuaikan dengan usia bayi anda. Bagi bayi yang baru belajar makan, bisa dimulai satu kali sehari dan seterusnya secara bertahap hingga memenuhi jadwal makan standar sebanyak 3 kali sehari.
Untuk bayi yang lebih besar, Ibu dapat memberikan cemilan sehat di sela-sela jadwal makan, yaitu dua kali sehari pada waktu menjelang siang dan sore hari. Jika ingin meningkatkan berat badan bayi yang lebih besar; berusia 11-12 bulan, maka cobalah memberinya makan 2 -3 kali sehari dengan porsi kira-kira setengah gelas atau sekitar 100-125 cc. Untuk meningkatkan kandungan gizi dan kalorinya, maka tambahkanlah sedikit minyak sayur, keju atau santan. Upayakan juga untuk menghidangkan makanan yang menarik dan bervariasi untuk menambah selera makannya.
- Jenis Makanan Penambah Berat Badan Bayi
Memperhatikan kandungan gizi setiap makanan yang hendak diberikan kepada bayi, menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan, jika ingin menaikkan berat badan bayi. Ibu dapat membuat menu MPASI secara bervariasi, namun harus memperhatikan komposisi makanan yang mengandung karbohidrat dan lauk yang mengandung protein serta sayuran yang kaya akan serat dan vitamin. Perbandingan yang direkomendasikan antara karbohirat:protein dan sayur adalah 50:50. Sebagai contoh nasi tim sebanyak 4 sendok makan ditambah dengan 2 sendok makan lauk dan 2 sendok makan sayuran.
- Tips Lain untuk Menaikkan Berat Badan Bayi
Margarin dan mentega, kedua makanan ini merupakan lemak yang mengandung vitamin A, B1, D, protein yang berguna untuk pertumbuhan bayi. Namun jangan dipanaskan, karena vitamin bisa rusak. Oleh karena itu, tambahkan satu sendok teh margarin/mentega pada makanan setelah selesai dimasak. Pada bayi yang lebih besar (1 tahun ke atas), frekuensi menyusu akan berkurang sehingga kita harus memenuhi asupan cairannya. Namun air putih saja tidak cukup, jika kita ingin menaikkan berat badan bayi, maka berilah juga jus buah yang kaya vitamin, atau beberapa sendok teh yang tidak terlalu manis. Namun harap berhati-hati, pemberian jus yang berlebihan terkadang bisa memicu diare dan mengurangi nafsu makan.
Untuk menambah berat badan bayi, sebagai cemilan atau selingan makan di sela-sela MPASI pilihlah buah yang kaya kalori, contohnya alpukat, pisang dan daging kelapa muda. Bayi yang tidur cukup akan memiliki stamina yang senantiasa terjaga. Saat tidur, berlangsunglah pertumbuhan bayi dengan giat. Aktivitas memang juga penting, namun jika aktivitas berlebihan dan istirahatnya kurang, maka hal ini juga dapat menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan serta mengakibatkan berat turunnya berat badan bayi. Pemberian ASI tidak boleh dibatasi, berikan sesering yang bayi butuhkan. Ibu harus peka, bayi yang sudah ingin menyusu ditandai dengan menangis, namun tangisan bayi tidak selalu berarti bahwa bayi ingin menyusu. Insting Anda sebagai seorang ibu harus dimainkan.